Senin, 06 Juni 2011

Sejarah Stasiun Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stasiun Madiun (MN) adalah stasiun kereta api yang terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun. Stasiun berketinggian +63 m dpl ini adalah pusat Daerah Operasi 7 Madiun.


Sebelum masuk Stasiun Madiun, dari arah barat, setelah perlintasan sebidang di Jl. Yos Sudarso, terdapat percabangan rel yang menuju Pabrik Gula Rejo Agung dan depo milik Pertamina. Kini, jalur tersebut hanya digunakan oleh Pertamina. Di sebelah barat stasiun ini terdapat sebuah dipo lokomotif milik PT INKA yang tersedia Lokomotif dinasan CC203, CC204. Di arah selatan terdapat percabangan jalur KA yang akan berakhir di Slahung, Ponorogo, namun sejak tahun 1992 relnya di nonaktifkan.

Sejarah
Pada tahun 1832, Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia-Belanda dan menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang berprofesi di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau dan Lain-lain.

Berkembangnya perkebunan dan pabrik pengolahan hasil perkebunan membawa akibat pada kebutuhan sarana pengangkutan, dalam hal ini kereta api menjadi pilihan yang paling efisien. Maka dibangunlah sebuah stasiun pada bulan Januari 1897 oleh arsitek Belanda Frans Johan Louwrens Ghijsels yang juga telah menjadi arsitek Stasiun Jakarta Kota, dalam hal ini juga dibangun sebuah Balai Yasa Lokomotif Uap yang terletak di sebelah utara stasiun Madiun. Pada bulan Oktober 1898 stasiun ini mulai di operasikan oleh pemerintah Hindia-Belanda dan juga dibangun jalur ke selatan sampai Stasiun Slahung yang kini tidak aktif dan jalur barat/timur yang menuju ke Solo Balapan/Kertosono. Jaringan rel kereta api di kota Madiun diperkirakan dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1885. Pada zaman dahulu Madiun adalah tempat yang padat jalur kereta api, khususnya jalur kereta api tebu yang beberapa diantaranya terintegrasi dengan jalur kereta api Madiun-Slahung dan Madiun-Solo Balapan, sehingga stasiun ini sangat padat.

Sampai saat ini Stasiun Madiun terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun dan menjadi pusat Daerah Operasi (DAOP) 7 dan merupakan stasiun besar yang melayani perjalanan kereta api ke baik jalur Utara maupun jalur Selatan ke berbagai kota tujuan seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dengan kereta kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Stasiun Madiun berupa stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Sebagian besar bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplasemen telah mengalami renovasi sehingga penampilan keseluruhan stasiun ini bersuasana cukup modern.

Pada saat itulah tahun 1979, hampir semua lokomotif uap tak beroperasi setelah adanya lokomotif diesel hidrolik maka Balai Yasa Lokomotif Uap ini dialih fungsikan pada tahun 1981 dengan menggantikan Balai Yasa Lokomotif Uap. Sekarang perusahaan ini menjadi perusahaan skala besar dan satu-satunya di Asia Tenggara yang bergerak di bidang perkeretaapian sehingga produknya sudah dikenal di mancanegara. Maka kota Madiun merupakan kota yang sarat sejarah perkeretaapian, baik di masa lalu dan yang akan menorehkan sejarah kereta api di masa depan.

Kereta api

Kelas Eksekutif
Argo Wilis: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
Bangunkarta Eksekutif: ke Jakarta Kota dan Jombang
Bima: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
Turangga: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
Gajayana: ke Jakarta Kota dan Malang

Kelas Eksekutif-Bisnis/Eksekutif-Bisnis-Ekonomi/Bisnis
Sancaka: ke Yogyakarta dan Surabaya Gubeng
Mutiara Selatan: ke Bandung dan Surabaya Gubeng
Senja Kediri : ke Kediri dan Pasar Senen
Malabar : ke Malang dan Bandung

Kelas Ekonomi
Gaya Baru Malam Selatan: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
Pasundan: ke Bandung Kiaracondong dan Surabaya Gubeng
Matarmaja: ke Jakarta Pasar Senen dan Malang
Brantas: ke Jakarta Tanah Abang
Logawa: ke Purwokerto dan Jember
Sri Tanjung: ke Yogya Lempuyangan dan Banyuwangi Baru
Kahuripan: ke Padalarang dan Kediri
Madiun Jaya : ke Yogyakarta dan Kertosono

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Madiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar