ARTIKEL
Pendidikan
Sosial
Pendidikan sosial
dengan ruang lingkup dan aspek kehiupan sosial yang begitu luas cakupannya,
menjadi landasan kuat penamaan dan pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi
kunci kebahagiaan kita sebagai manusia lahir-batin. Nilai ketuhanan ini menjadi
landasan moral-moralitas SDM hari ini, terutama untuk masa yang akan datang .
oleh karenanya , materi dan proses pembelajaran pada pendidikan ini, wajib
berlandaskan nilai ketuhanan.
Pengembangan nilai
ketuhanan dalam pembelajaran pendidikan sosial, bukan sekedar memasukkan
ayat-ayat dan hadits, melainkan bagaimana anak bisa berinteraksi dan
berperilaku dalam masyarakat yang sesuai dengan norma agama. Ini menjadi
tanggung jawab terpenting bagi para pendidik dan orang tua dalam upaya mempersiapkan
anak, bahwa merupakan hasil setiap pendidikan, baik yang berhubungan dengan
pendidikan iman maupun yang berkaitan dengan pendidikan moral dan psikologis.
Karena eksistensi
pendidikan sosial merupakan fenomena tingkah laku dan watak yang dapat mendidik
anak guna menunaikan segala kewajiban, sopan santun, kontrol sosial, politik,
dan interaksi yang baik dengan orang lain. Apabila anak terdidik, terbentuk,
dan berkiprah di panggung kehidupan, mereka akan dapat memberikan gambaran yang
benar tentang manusia yang cakap, berakal, dan bijak.
Oleh sebab itu para
guru hendaknya berusaha keras memikul tanggung jawab bersar terhadap
pembelajaran ilmu sosial dengan cara yang benar, agar mereka dapat memberikan
andil dalam pembinaan masyarakat Islam yang utama, yang berlandaskan iman,
moral, pendidikan sosial yang utama dan nilai-nilai Islam yang tinggi.
Adapun metode yang
dapat dijalankan oleh para pendidik (guru) untuk bisa mengembangkan nilai-nilai
ketuhanan dalam pembelajaran ilmu sosial, adalah dengan :
·
Penamaan dasar-dasar kejiwaan yang
mulia, seperti ketakwaan, tenggang rasa, kasih sayang, mementingkan orang lain
daripada diri sendiri, memafkan, berani karena benar.
·
Pemeliharaan hak orang lain. Membiasakan
anak untuk menghargai dan menghormati hak-hak orang lain di luar dirinya,
seperti hak terhadap orang tua, hak terhadapa teman, hak terhadap tetangga, hak
terhadap guru, hak terhadap orang yang lebih dewasa.
Tujuan
yang ingin dicapai adalah agar pendidikan sosial bagi individu menjadi lebih
sempurna dan bermakna, sehingga masyarakat tumbuh di atas dasar saling
menolong, produktivitas, keterikatan yang kuat, akhlak yang luhur, serta saling
mencintai dan mengoreksi secara konstruktif.
·
Melaksanakan tata krama soaial yang
berlaku umum. Anak dibiasakan sejak dini untuk menjalankan etika sosial secara
umum, dibentuk atas dasar-dasar pendidikan yang sebenarnya. Tujuannya, bila
sudah dewasa dan dapat menangkap inti segala masalah, ia dapat bergaul dengan
sesamanya di tengah-tengah masyarakat dengan kebaikan yang maksimal dan simpatik, dengan cinta yang utuh, dan
budi pekerti yang luhur.
Etika
yang bisa diajarkan diantaranya etika makan dan minum, etika mengucapakan
salam, etika berbicara, etika menjenguk orang sakit dan etika-etika yang lain.
·
Kontrol dan kritik sosial, anak
dibiasakan untuk melakukan kontrol dan kritik sosial, membina setiap orang yang
bergaul dengannya, dan memberikan nasihat kepada orang yang bergaul dengannya,
dan memberi nasihat kepada orang yang menyimpang dari etika Islam. Anak
dibiasakan melakukan amar makruf nahi munkar, memerangi kerusakan dan
penyimpangan, dan memelihara nilai, idealis dan moralitas yang baik. Bukanlah
suatu hal yang mustahil bag para pendidik untuk mewujudkan pendidikan sosial
yang mempunyai nafas Ketuhanan yang kental, asalkan ada kemauan dan keyakinan.
ABSTRAKSI
Pendidikan memang
merupakan salah satu hal terpenting dalam membangun generasi masa depan, dalam
hal ini anak-anak. Bukan hanya pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan,
melainkan pula pendidikan pembelajaran ilmu sosial yang berkaitan dengan
pengembangan karakter anak dengan tujuan membentuk karakter-karakter yang bukan
hanya berwawasan tetapi juga berbudi pekerti luhur yang berlandaskan keimanan
terhadap Allah SWT. Banyak ilmu pembelajaran yang dapat diberikan mulai dari
kebiasan-kebiasan, dan pergaulan pada anak-anak baik di lingkungan rumah,
sekolah, masyarakat, dan umum. Melalui kebiasan-kebiasan dalam kehidupan
sehari-hari maka diharapkan pula akan berdampak positif pada perkembangan
pendidikan moral, akhlak, dan perilaku pada anak-anak.
PERMASALAHAN
1.
Bagaimana mendidik anak untuk lebih
memahami pembelajaran ilmu sosial secara mudah ?
2.
Tindakan-tindakan apa saja untuk membuat
anak mau lebih memahami akan pentingnya
pembelajaran ilmu sosial sebagai bekal masa depan nanti ?
3.
Metode-metode apa saja yang dapat
dilakukan dalam pengembangan nilai ketuhanan dalam pembelajaran ilmu sosial ?
TUJUAN
PENELITIAN
1.
Untuk memberikan penjelasan kepada
anak-anak akan pentingnya pembelajaran ilmu sosial secara mudah dan tidak
menjenuhkan.
2.
Memberikan gambaran tindakan-tindakan
apa saja yang dapat dilakukan kepada anak-anak dalam rangka mengembangkan
pembelajaran ilmu sosial sebagai bekal kehidupan sosial bagi anak suatu saat
nanti.
3.
Memberikan metode-metode yang dapat
dilakukan dalam pengembangan nilai ketuhanan terhadap pembelajaran ilmu sosial.
METODE
PENELITIAN
1.
Subjek :
Metode-metode
yang dapat dilakukan dalam proses pengembangan nilai ketuhanan pada
pembelajaran ilmu sosial :
·
Penamaan dasar-dasar kejiwaan yang
mulia, seperti ketakwaan, tenggang rasa, kasih sayang, mementingkan orang lain
daripada diri sendiri, memafkan, berani karena benar.
·
Pemeliharaan hak orang lain
·
Melaksanakan tata krama soaial yang
berlaku umum
·
Kontrol dan kritik sosial, anak
dibiasakan untuk melakukan kontrol dan kritik sosial, membina setiap orang yang
bergaul dengannya, dan memberikan nasihat kepada orang yang bergaul dengannya,
dan memberi nasihat kepada orang yang menyimpang dari etika Islam.
2.
Teknik Analisis
Teknik
yang digunakan dengan menggunakan metode pengumpulan data informasi dari
artikel.
3.
Hasil Analis
Pembelajaran
Ilmu Sosial yang berlandaskan terhadap nilai ketuhanan merupakan salah satu
pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan pembentukan karakter pada
anak-anak sebagai bekal di masa depan nantinya. Bukan hanya guru di sekolah
yang harus menumbuhkan dan mengajarkan ilmu sosial pada anak, tetapi juga orang
tua melalui kebiasan-kebiasan dalam pergaulan sehari-hari, baik dirumah dan
diluar rumah.