Rabu, 15 Januari 2014

Jangan Ragu Kawan !

Udara pagi ini terasa begitu menyegarkan, irama burung bersahutan, desahan angin yang lembut membangitkan gairah untuk menyongsong hari. Tibas-tiba saja inspirasi datang kepadaku, sejenak setelah aku kembali dari masjid pagi ini. Ini berawal dari beberapa hari yang lalu, dimana aku melihat beberapa status dan tulisan dari beberapa temanku. Meraka juga muslim sama seperti aku, bukan bermaksud untuk merendahkan namun hanya saja sangat disayangkan. Apa itu ? Jangnlah ragu dalam mengucap dan melafadzkan kata "Allah", jangnlah dengan alasan toleransi lantas mengucapkan "Tuhan" dirasa lebih pantas dan mampu memberika rasa hormat bagi pemeluk agama lain. Aku sedang tidak meniru atau mengcopas tulisan dari orang lain, ini hanya opiniku saja. 

Entah mengapa aku menulis dengan tema seperti ini, hanya saja aku ingin berbicara dan mengungkapkan opini dan pendapatku namun tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata, dan melalui tulisan inilah aku berbicara. Seperti yang sudah diketahui bahwa bagi umat Muslim Allah SWT adalah Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta, dan Allah SWT lah zat yang patut disembah dan tiada dua bagi-Nya. Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat peradaban manusia menjadi semakin berkembang dengan pesat pula. Keyakinan akan agama dan Tuhan menjadi semakin berkurang, ini pendapat saya. Mungkin aku akan kembali ke pokok pembahasan awal dimana aku sempat melihat beberapa tulisan teman-temanku dan status-status mereka di beberapa media sosial yang ketika menyebut Tuhan mereka dengan sebutan Tuhan, bukan Allah, padahal mereka adalah umat muslim. 

Mengapa mereka lebih suka dengan ucapan "Tuhan" ketimbang "Allah", entah apa alasan mereka, aku tak tau. Mungkin alasan toleransi membuat mereka berpendapat seperti itu, agar tidak menyinggung dan menghormati pemeluk agama lain. Ya, tidak salah memang untuk bertoleransi dengan pemeluk agama lain, namun Islam memiliki cara lain dalam bertoleransi. Bagaimana jika Allah SWT yang jelas-jelas adalah Tuhan bagi umat muslim, tidak menyukai perbuatan kita.  Dalam setiap momen-momen tertentu menyebut Tuhan dan mengenyampingkan menyebut Allah. 

Jangnlah ragu untuk menyebut Allah, bagaimana jika kita saja ragu untuk menyebut Allah, lantas Allah pun akan ragu dengan amalan-amalan kita nantinya. Aku memang bukan ustadz dan aku bukan seorang alim ulama, aku hanya manusia biasa yang tengah memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahanku di masa lalu. Bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. 

Alangkah baiknya jika kita kembali mengintrospeksi diri kita dan melihat kembali kesalahan-kesalahan kita yang terdahulu lalu mencari cara bagaimana langkah yang dapat ditempuh agar kesalahan-kelasahan itu tidak terulang dimasa yang akan datang dan Allah SWT sebagai Sang Pencipta alam dapat mengampuni segala dosa-dosa kita. Insya Allah..

Janganlah ragu kawan..
Allah bersama orang-orang yang beriman..
Janganlah dunia membuatmu silau dan menjadi buta..
Masa depan bukanlah bagaimana kita akan hidup bahagia di dunia..
Masa depan adalah bagaimana agar kita bisa  hidup bahagia di dalam Syurga-Nya Allah SWT..
Ubah persepsi bahwa masa depan yang cerah hanya untuk dunia saja, namun yang terpenting adalah bagaimana kita akan memperoleh masa depan yang cerah juga untuk di akhirat nanti..
Karena akhirat adalah kekal nan abadi selamanya...
Selengkapnya »»